Sejarah Tirtonadi

Lahan tirtonadi asalnya berupa sawah tadah hujan, seluas 9000m2. Lahan tersebut ditanami padi yang panennya hanya setahun sekali. Pada tahun 1987, mulailah dibuat kolam ikan yang awalnya 2 kolam, ternak ikan lele, ikan gurame, ikan mujaer dan ikan mas yang dicampur dalam 2 kolam tersebut. Kemudian pada tahun 1990 menjadi 7 kolam dan pada tahun 2000 jumlah kolamnya bertambah menjadi 14 kolam. Seiring berjalannya waktu, usaha pertanian ikan tidak maksimal akhirnya dibuka pemancingan yang bernama Nyiur Melambai di tahun 2000, pada tahun 2002 pemancingan gulung tikar karena banjir. Pada tahun 2003, dibukalah pemancingan kembali yang bernama Taman Rekreasi Pemancingan & Rumah Makan Tirtonadi yang berdiri sampai saat ini. Pada tahun 2012 penambahan luas lahan menjadi 10.000 m2 sampai sekarang. Ide berdirinya Rumah Makan Tirtonadi adalah bermula dari pemikiran bahwa letak rumah makan berada di tengah perkotaan, sehingga berpotensi untuk mengangkat konsep pedesaan yang mana orang kota pasti merindukan desa mereka dan menjadikan tempat rekreasi lebih dekat.

Lahan tirtonadi asalnya berupa sawah tadah hujan, seluas 9000m2. Lahan tersebut ditanami padi yang panennya hanya setahun sekali. Pada tahun 1987, mulailah dibuat kolam ikan yang awalnya 2 kolam, ternak ikan lele, ikan gurame, ikan mujaer dan ikan ma ...